Daftar Isi
Paris kembali mencuri perhatian global, bukan karena mode atau sepak bola, melainkan karena esports. Ajang Valorant Champions 2025, puncak dari rangkaian kompetisi Valorant Champions Tour (VCT), resmi digelar di kota ini. Sebanyak 16 tim terbaik dari berbagai region hadir untuk merebutkan gelar paling prestisius.
Namun, sorotan utama tidak jatuh kepada semua peserta. Ada empat tim yang disebut-sebut sebagai calon “dinasti” dalam sejarah Valorant: G2 Esports, Paper Rex, EDward Gaming (EDG), dan Fnatic. Mereka tidak sekadar mencari kemenangan, tetapi ingin mengukuhkan warisan jangka panjang.
G2 Esports – Konsistensi Butuh Mahkota Global
Musim 2025 menjadi salah satu musim terbaik dalam sejarah G2 Esports. Mereka berhasil meraih tiga gelar regional, sebuah prestasi yang sulit ditandingi. Akan tetapi, masalah klasik kembali muncul: G2 belum juga mengangkat trofi global.
- Di Masters Bangkok, G2 finis sebagai runner-up.
- Di Masters Toronto, mereka hanya mampu menempati peringkat empat.
Kendati menunjukkan konsistensi, kritik berdatangan. Sebagian publik menilai G2 hanya berjaya di region Americas, yang dianggap belum seketat EMEA atau Asia.
Jika G2 berhasil menjuarai Champions 2025 di Paris, mereka akan menghapus stigma tersebut sekaligus meneguhkan diri sebagai salah satu tim Valorant terbaik sepanjang sejarah.
Paper Rex – Dari Masters ke Champions?
Nama Paper Rex (PRX) sudah lama menjadi ikon Asia Tenggara di kancah Valorant. Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya mereka berhasil menorehkan sejarah dengan menjuarai Masters Toronto 2025. Itu adalah gelar global pertama setelah 11 kali mencoba.
Kesuksesan itu tidak berhenti di sana. PRX juga mengamankan gelar VCT Pacific Stage 2, memperkuat dominasi mereka di kawasan Asia. Dengan formasi inti yang masih solid, PRX kini berada di jalur emas.
Jika mereka sukses meraih kemenangan di Paris, PRX akan menjadi tim pertama yang menjuarai Masters dan Champions secara beruntun. Gelar back-to-back ini bisa menobatkan mereka sebagai tim Valorant terbaik sepanjang masa, sekaligus kebanggaan Asia Tenggara.
EDward Gaming – Berburu Back-to-Back Champions
EDward Gaming (EDG) datang ke Paris sebagai juara bertahan. Tahun lalu, mereka mengejutkan dunia dengan menjuarai Valorant Champions 2024 Seoul. Namun, perjalanan 2025 tidak berjalan mulus.
- Awal musim dimulai baik dengan kemenangan di Kickoff.
- Performa anjlok di Stage 1 setelah kepergian bintang mereka, S1Mon.
- Mereka bahkan gagal lolos ke Masters Toronto, untuk pertama kali sejak 2022.
Kebangkitan muncul di Stage 2 dengan finis di posisi ketiga. Meski begitu, banyak yang menilai EDG sebagai underdog di Paris.
Jika berhasil mempertahankan gelar, EDG akan mencatat sejarah sebagai tim pertama yang menjuarai Valorant Champions dua kali berturut-turut. Prestasi ini akan menempatkan mereka sejajar dengan dinasti esports legendaris seperti T1 di League of Legends.
Fnatic – Bayang-Bayang Masa Kejayaan
Bagi Fnatic, Paris bisa menjadi panggung terakhir untuk membuktikan bahwa mereka masih relevan. Pada 2023, Fnatic sempat menjadi tim pertama yang menjuarai dua gelar global berturut-turut: LOCK//IN São Paulo dan Masters Tokyo.
Sejak itu, meski mereka masih mengoleksi tiga gelar EMEA dan kerap masuk final global, trofi dunia tak kunjung datang lagi. Situasi diperburuk dengan kabar hengkangnya Leo, serta kontrak Chronicle dan Boaster yang segera berakhir.
Valorant Champions 2025 mungkin menjadi kesempatan terakhir bagi roster inti Fnatic untuk mengulang kejayaan. Jika berhasil juara, Fnatic bisa kembali menegaskan diri sebagai legenda. Jika gagal, era emas mereka bisa benar-benar berakhir.
Perebutan Gelar Dinasti
Keempat tim ini menghadirkan narasi yang jauh lebih besar dari sekadar hasil turnamen. Mereka membawa misi dinasti, warisan yang akan dikenang dalam sejarah esports.
- G2 Esports ingin membuktikan konsistensi berbuah mahkota global.
- Paper Rex berpeluang mencatat sejarah sebagai tim Asia Tenggara pertama yang meraih back-to-back gelar global.
- EDward Gaming membidik status dinasti dengan mempertahankan trofi Champions.
- Fnatic mencoba menyalakan kembali kejayaan lama sebelum roster mereka bubar.
Paris Jadi Panggung Bersejarah
Dengan tensi tinggi dan cerita yang menyelimuti masing-masing tim, Valorant Champions 2025 Paris bukan sekadar soal siapa yang keluar sebagai juara. Ini adalah pertarungan untuk menulis sejarah, menentukan siapa yang layak disebut sebagai dinasti sejati di dunia Valorant.
Apakah G2 akhirnya bisa menghapus stigma? Apakah Paper Rex membawa pulang gelar back-to-back? Mungkinkah EDG mengukir sejarah mempertahankan mahkota? Atau Fnatic yang kembali menyalakan obor kejayaan lama?
Jawabannya akan ditentukan di Paris, panggung yang kini menjadi saksi perebutan warisan esports global.