Mobil Super Irit Karya ITS


Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencuri perhatian publik setelah meluncurkan sebuah inovasi kendaraan hemat energi yang diklaim mampu menempuh jarak hingga 592 kilometer per liter. Peluncuran yang berlangsung di Surabaya ini menjadi bukti bahwa kampus teknologi terkemuka di Indonesia tersebut semakin serius dalam mendorong riset dan pengembangan teknologi ramah lingkungan.

Inovasi ini tidak hanya menghadirkan kebanggaan bagi lingkungan akademik ITS, tetapi juga menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam industri kendaraan berkelanjutan. Mobil ultra-efisien ini dirancang oleh tim mahasiswa dari berbagai program studi yang tergabung dalam tim riset mobil hemat energi ITS. Dengan desain futuristik, bobot super ringan, dan efisiensi mesin yang dioptimalkan semaksimal mungkin, kendaraan ini berhasil mencapai angka konsumsi bahan bakar yang mengagumkan.

Latar Belakang Inovasi Mobil Ultra-Irit ITS

Pembangunan kendaraan dengan efisiensi ekstrim bukanlah hal baru bagi ITS. Selama satu dekade terakhir, kampus ini beberapa kali mengirimkan tim ke kompetisi efisiensi energi di tingkat Asia dan dunia, seperti Shell Eco-Marathon dan Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE). Mobil terbaru dengan kemampuan 592 km/liter ini adalah hasil penyempurnaan dari penelitian bertahun-tahun, pembelajaran dari kompetisi sebelumnya, serta kolaborasi lintas jurusan.

Tim peneliti menjelaskan bahwa tujuan utama pengembangan mobil ini bukan hanya untuk memenangkan kompetisi, tetapi juga memberikan solusi teknologi terhadap persoalan konsumsi energi yang semakin kritis. Indonesia sendiri masih bergantung pada bahan bakar fosil, dan efisiensi energi menjadi faktor penting dalam membentuk masa depan transportasi nasional.

Teknologi yang Digunakan: Ringan, Aerodinamis, dan Presisi Tinggi

Mobil ultra-irit ini dibangun dengan pendekatan engineering optimization yang ketat. Struktur mobil menggunakan material komposit ringan yang mampu mengurangi bobot secara signifikan tanpa mengorbankan kekuatan. Dengan bobot yang sangat ringan, mobil dapat bergerak dengan gaya dorong minimal.

Dari sisi aerodinamika, desain bodi kendaraan dibuat semaksimal mungkin untuk mengurangi hambatan udara. Bentuknya menyerupai kapsul memanjang dengan permukaan halus dan minim sambungan terbuka. Hasilnya, mobil dapat bergerak lebih efisien karena hambatan angin yang jauh lebih rendah dibanding kendaraan konvensional.

Pada bagian mesin, tim menggunakan mesin pembakaran dalam berkapasitas kecil yang telah dimodifikasi untuk mencapai efisiensi puncak. Pengaturan injeksi bahan bakar, timing pengapian, dan kompresi disesuaikan secara presisi untuk menghasilkan pembakaran sempurna. Selain itu, gesekan antar komponen mesin berhasil ditekan melalui penggunaan pelumas khusus dan rekayasa mekanis terukur.

Pengujian dan Pencapaian Konsumsi 592 Km/Liter

Dalam proses uji coba, mobil dijalankan pada lintasan khusus dengan kondisi yang dikontrol secara ketat. Tim memastikan bahwa seluruh parameter pengukuran sesuai dengan standar pengujian kompetisi internasional. Hasilnya, mobil mampu mencapai 592 km per liter, angka yang mengejutkan bahkan untuk standar kompetisi mobil hemat energi.

Pencapaian ini membuat ITS menjadi salah satu kampus dengan inovasi paling mencolok dalam bidang efisiensi energi di Asia Tenggara. Beberapa juri independen yang menghadiri acara peluncuran memberikan apresiasi tinggi dan menyebutkan bahwa desain mobil ini sudah setara dengan standar prototipe yang dikembangkan oleh universitas-universitas besar dunia.

Respons Publik dan Dukungan Pemerintah

Kehadiran mobil ultra-efisien ITS mendapat sambutan luas dari berbagai kalangan. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pendidikan menyampaikan apresiasi dan menyebutkan bahwa inovasi seperti ini penting untuk mendukung transformasi teknologi nasional.

Industri otomotif dalam negeri juga mulai melirik potensi kerja sama riset jangka panjang dengan ITS. Dengan semakin berkembangnya kebutuhan kendaraan ramah lingkungan, inovasi mahasiswa seperti ini dinilai dapat menjadi inspirasi dan sekaligus pendukung pengembangan kendaraan masa depan.

Tantangan Menuju Implementasi Nyata

Meski mobil ini menunjukkan efisiensi luar biasa, implementasinya dalam produksi massal masih menghadapi sejumlah tantangan. Riset harus diperluas agar teknologi dapat digunakan dalam kondisi jalan sehari-hari, bukan hanya lingkungan kompetisi.

Material komposit yang sangat ringan, misalnya, masih memiliki biaya produksi tinggi. Selain itu, mesin ultra-efisien dalam mobil prototipe ini biasanya dirancang khusus untuk kecepatan rendah dan lintasan tertentu. Agar bisa dipakai masyarakat luas, mobil harus memenuhi standar keamanan jalan raya, kenyamanan berkendara, serta daya tahan tinggi.

Mendorong Generasi Inovator Teknologi Energi

Selain keberhasilan teknis, inovasi ini juga memiliki dampak besar bagi dunia pendidikan. Kolaborasi lintas bidang ini menumbuhkan budaya riset, kerja tim, dan pemikiran kreatif yang akan sangat berguna bagi masa depan mereka.

ITS berharap bahwa keberhasilan ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk terjun ke riset teknologi. Dengan tantangan energi global yang semakin mendesak, inovasi anak muda sangat dibutuhkan untuk menciptakan solusi berkelanjutan.

Kesimpulan

Peluncuran mobil super irit dengan efisiensi mencapai 592 km/liter di Surabaya merupakan tonggak penting bagi dunia riset otomotif Indonesia.