Celeste, Game Tentang Diri Sendiri


Dalam industri video game yang terus berkembang, beberapa judul berhasil menyentuh hati para pemain tidak hanya lewat grafis atau gameplay, tetapi juga melalui cerita yang dalam dan personal. Celeste adalah salah satunya. Game platformer bergaya pixel art ini bukan hanya soal lompat dan menghindari rintangan ia adalah metafora menyentuh tentang kesehatan mental, ketekunan, dan penerimaan diri.

Dibuat oleh Matt Makes Games (sekarang Extremely OK Games), Celeste dirilis pada 2018 dan langsung mendapat sambutan hangat. Ia berhasil menggabungkan gameplay menantang dengan narasi emosional yang kuat, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi banyak pemain.


Kisah Pendakian yang Penuh Makna

Dalam Celeste, pemain mengendalikan Madeline, seorang gadis muda yang memutuskan untuk mendaki Gunung Celeste. Namun, gunung ini bukan hanya sekadar tempat fisik — ia adalah simbol perjuangan batin. Di sepanjang pendakian, Madeline menghadapi rintangan ekstrem, bukan hanya dari lingkungan, tetapi juga dari dalam dirinya sendiri.

Sisi gelap Madeline, yang disebut “Part of Me” dalam game, muncul sebagai personifikasi dari kecemasan, ketakutan, dan keraguan dirinya. Sosok ini menjadi musuh sekaligus bagian dari perjalanan yang harus ia hadapi, pelajari, dan akhirnya, terima.


Permainan yang Sulit, Tapi Adil

Secara mekanik, Celeste adalah platformer 2D yang menuntut presisi tinggi dan refleks cepat. Pemain harus menguasai berbagai teknik gerakan seperti dash di udara, wall jump, dan climbing untuk menyelesaikan setiap level.

Namun, meskipun sulit, Celeste dirancang dengan desain level yang adil dan intuitif. Setiap kematian adalah bagian dari proses belajar, dan game ini mendorong pemain untuk mencoba terus tanpa merasa frustrasi berlebihan.

Yang menarik, jumlah kematian pemain ditampilkan secara terang-terangan di akhir setiap bab, bukan sebagai hukuman, tapi sebagai bukti perjuangan dan proses belajar.


Visual Pixel Art yang Menawan

Celeste menggunakan gaya pixel art klasik yang sederhana namun sangat ekspresif. Warna-warna cerah berpadu dengan latar belakang dramatis menciptakan atmosfer yang unik untuk setiap bagian gunung.

Animasi karakter dan lingkungan hidup dengan detail yang mengesankan, memperkuat emosi dalam setiap momen cerita — mulai dari dialog intens hingga keheningan sunyi di tengah salju.


Musik yang Menyentuh Jiwa

Salah satu kekuatan terbesar Celeste adalah musik garapan Lena Raine, yang mampu menangkap nuansa emosional setiap bagian permainan. Melodi piano yang lembut, dentuman elektronik saat aksi memuncak, dan ketukan ambient saat momen reflektif — semuanya membentuk pengalaman yang sangat personal.

Soundtrack Celeste bahkan dipuji sebagai salah satu yang terbaik dalam industri game indie, memperkuat setiap langkah dan kegagalan Madeline dalam mendaki gunung dan menghadapi dirinya sendiri.


Pesan Tentang Kesehatan Mental

Yang membedakan Celeste dari platformer lainnya adalah pesan mendalam tentang kesehatan mental. Game ini menggambarkan perjuangan melawan depresi, kecemasan, dan tekanan diri tanpa terasa menggurui. Justru, pendekatannya sangat manusiawi dan relatable.

Madeline bukan pahlawan super. Ia rapuh, meragukan dirinya sendiri, sering ingin menyerah. Namun di sisi lain, ia terus bangkit, belajar dari kesalahan, dan pada akhirnya menemukan bahwa penerimaan terhadap sisi gelap diri sendiri adalah bentuk kekuatan sejati.


Fitur Aksesibilitas: Semua Orang Bisa Main

Walau Celeste dikenal sulit, developer menyadari tidak semua pemain bisa menikmati tantangan seperti itu. Maka dari itu, tersedia “Assist Mode” yang memungkinkan pemain menyesuaikan kecepatan game, jumlah dash, bahkan membuat karakter tak terkalahkan.

Pilihan ini bukan untuk “mempermudah” game, tapi untuk membuatnya lebih inklusif. Sehingga siapa pun — baik pemain veteran maupun pemula — bisa menikmati cerita dan pesan Celeste sesuai gaya bermain mereka.


Pengaruh Budaya dan Komunitas

Sejak dirilis, Celeste telah menjadi ikon dalam dunia game indie. Tak hanya memenangkan berbagai penghargaan seperti Best Independent Game di The Game Awards, tapi juga menjadi bahan diskusi serius di kalangan psikolog, pendidik, dan komunitas gamer tentang representasi mental health dalam media interaktif.

Komunitas speedrunner juga aktif memainkan Celeste, karena desain levelnya sangat cocok untuk permainan cepat dan akurat. Bahkan ada “Celeste Classic” — versi prototipe berbasis web yang bisa dimainkan gratis — sebagai penghormatan terhadap asal mula game ini.


Refleksi Diri Lewat Game

Banyak pemain mengaku bahwa pengalaman bermain Celeste membantu mereka merefleksikan perjuangan pribadi dalam hidup nyata. Beberapa mengaitkannya dengan kecemasan sosial, burnout, bahkan trauma masa lalu. Melalui Madeline, mereka merasa tidak sendiri.

Celeste tidak memberikan solusi instan. Tapi ia menunjukkan bahwa perjuangan itu valid, bahwa rasa takut dan gagal adalah bagian dari proses, dan bahwa setiap orang punya kekuatan untuk terus mendaki, sejauh apa pun puncaknya.


Kesimpulan: Sebuah Game yang Membekas

Celeste bukan hanya permainan yang menantang — ia adalah pengalaman. Di balik lompatan sulit dan jebakan tajam, tersembunyi kisah universal tentang harapan, keberanian, dan pengampunan terhadap diri sendiri.

Game ini adalah bukti bahwa media interaktif seperti video game bisa menjadi alat refleksi yang kuat, membantu pemain mengenal dirinya lebih baik, dan mungkin — seperti Madeline — belajar untuk menerima semua bagian dirinya, baik terang maupun gelap.


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *